Kain batik bermotif kawung, mega mendung, sidomukti lazim diketahui oleh masyarakat dengan motifnya yang khas. Tidak hanya motif berupa flora, fauna, geometris ataupun alam, kain batik juga memiliki motif berupa aksara Arab yang disebut kain batik besurek. Kain ini mudah ditemui di Jawa dan juga Sumatra, khususnya Bengkulu, Jambi serta Palembang. Pengaruh Islam yang dibawa melalui perdagangan di Sumatra menyebabkan munculnya motif batik besurek.
Pada kain besurek, terdapat motif aksara Arab yang dapat dibaca dan tidak dapat dibaca. Sebagian besar kain batik besurek merupakan hiasan yang serupa dengan aksara Arab dan tidak memiliki makna. Lain halnya dengan aksara Arab yang dapat terbaca, pada aksara ini memiliki makna tertentu, misalnya berupa potongan ayat Al-Qur’an. Motif aksara Arab ini digambarkan dalam bentuk flora, fauna, serta ragam hias “tugra”, yakni ragam hias Turki yang bersumber dari tanda tangan Sultan dari masa Ottoman Turki.
Hiasan aksara Arab pada kain besurek yang bisa dibaca serta mudah dipahami maknanya memiliki nilai yang lebih tinggi dan dianggap sakral, sehingga hanya digunakan saat acara adat dan keagamaan. Umumnya, kain besurek digunakan sebagai penutup jenazah. Kain besurek juga dapat digunakan sebagai busana. Pengantin perempuan mengenakannya sebagai kerudung, sedangkan laki-laki mengenakannya sebagai ikat kepala dengan cara dililit seperti turban Timur Tengah. Kini kain besurek masih dapat ditemui walaupun terdapat beberapa perubahan, baik pada warna, motif, proses dan kegunaannya untuk memenuhi permintaan pasar.
Sumber:
Francine Brinkgreve (ed.). 2009. Sumatra, Crossroad of Culture. Netherlands: KITLV press.
Nancy Forrest-Flier (ed.). 2001. Batik Drawn in Wax, 200 Years of Batik Art of Indonesia. Amsterdam: Royal Tropical Institute/KIT Publisher.
Djoemena, Nian S. 1986. Ungkapan Sehelai Batik, Its Mystery and Meaning. Jakarta: Djambatan.Maxwell, Robyn. 2006. “Tradition and innovation in the Islamic Textiles of Southeast Asia” dalam Cresent Moon Islamic Art & Civilisation in Southeast Asia. Adelaide: Art Gallery of South Australia.