
Sebanyak sepuluh orang pengelola Museum Negara Timor Leste memperdalam teknik konservasi di Museum Nasional. Mereka akan belajar konservasi dengan konservator Museum Nasional selama empat hari. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kunjungan tahun sebelumnya. Pada Tahun 2018, Museum Timor Leste belajar tentang pengelolaan museum secara umum yaitu mempelajari tugas dan fungsi bidang-bidang yang ada di Museum Nasional. Namun di tahun 2019 kegiatan lebih fokus untuk pelatihan teknik konservasi koleksi museum. Ilmu konservasi yang akan dipelajari mulai dari kegiatan observasi, perawatan dan restorasi koleksi (konservasi kuratif) serta kegiatan pengawetan koleksi (konservasi preventive).

Kegiatan bertajuk Program Pelatihan Konservasi Koleksi Museum dibuka secara resmi oleh kepala Museum Nasional Drs. Siswanto, MA dalam sambutannya beliau menyatakan “Persamaan kebudayaan antara timor leste dan indonesia membuat hubungan antar negara semakin erat”.
Hadir mewakili Dirjen Kebudayaan Timor Leste Abilio da C. Silva, menyampaikan sambutan dan menghimbau kepada para peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh sungguh, beliau juga mengharapkan program pelatihan konservasi dapat terus berlanjut. Beliau menjelaskan jenis material koleksi di museum Timor Leste diantaranya kayu, batu, lukisan, keramik dan tekstil.
Tenaga Konservator yang bernaung dibawah Bidang Perawatan dan Pengawetan merupakan salah satu tenaga teknis pengelolaan permuseuman yang bertanggungjawab menjamin kelestarian koleksi-koleksi yang dikelola. Di Museum Nasional Bidang Perawatan dan Pengawetan mempunyai tiga seksi yaitu Seksi Observasi, Seksi Perawatan dan Seksi Pengawetan. Kegiatan observasi meliputi kegiatan pendataan dan pengamatan kondisi koleksi serta klasifikasi tingkat kerusakan, ; Kegiatan perawatan koleksi meliputi kegiatan perawatan koleksi berdasarkan jenis material termasuk restorasinya; dan kegiatan pengawetan koleksi meliputi pengamatan iklim mikro koleksi, fumigasi, pelapisan, penguatan dan bentuk pengawetan lainnya.