150 Pemuda – pemudi Jakarta mengikuti acara yang diadakan Museum Nasional Indonesia dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu pemaparan materi oleh Bapak Asep Kambali sebagai narasumber dan diikuti dengan diskusi oleh para peserta untuk membahas tentang Generasi Milenial dan Sumpah Pemuda. Dalam acara ini bekerjasama dengan Komunitas Historia Indonesia.
Bapak Asep Kambali mengungkapkan bahwa sejarah sangat penting untuk memperkuat jati diri kita dan sejarah sebagai pengetahuan yang ditujukan pada generasi milenial. Acara tersebut di hadiri oleh sekitar 150 Pemuda – Pemudi yang terdiri dari siswa/i SMA/SMK dan juga para Mahasiswa. Bapak Asep menambahkan bahwa generasi milenial diharapkan tidak bergaya seperti Ibu Kartini tetapi berkaryalah seperti beliau.
Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi yang sedikit membahas tentang para pemuda -pemudi yang dikaitkan dengan teknologi. Beberapa perserta memberikan pendapat bahwa teknologi memiliki hal positif dan negatif. Hal positif diantaranya dapat memperoleh informasi dan bisa berinteraksi dengan orang jauh. Hal negatifnya teknologi membuat para pemuda/i menjadi ketergantungan dan lupa waktu dengan gadget mereka masing-masing.
Para Generasi Milenial ini perlu untuk berantusias dalam hari peringatan Sumpah Pemuda ini dimana mereka merupakan calon-calon penerus bangsa nantinya. Sejarah maupun budaya di Indonesia harus dipelajari lebih dalam agar dapat memenuhi cita-cita bangsa Indonesia yaitu Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur.
