Replika Nisan Nahrisyah
Semen
Gampong Beuringin, desa Meunasah Kuta Krueng, kecamatan Samudera, Aceh Utara,
Nangroe Aceh Darussalam
Aksara Arab bergaya Kufi
Bahasa Arab dan Melayu
Tahun 831 Hijriyah (= 1428 Masehi)
Tg. 108 cm; Lb. 77 cm; Tb. 20 cm
No. Reg. 44549
Replika dari nisan Sultanah Nahrasiyah ini aslinya terdapat di Samudra Pasai, Aceh. Nisan Sulthanah Nahrisyah adalah salah satu tinggalan budaya materi, bukti bertulis dari masa penyebaran Islam di Nusantara. Setelah adanya penyebaran agama Islam, aksara Arab mulai dikenal dan berkembang di Nusantara.
Aksara Arab pertama yang dikenal di Indonesia dituliskan pada nisan yang ditemukan di desa Leran, Gresik dalam bahasa Arab dengan kaligrafi kath Kufi. Pada perkembangan selanjutnya, aksara Arab tidak hanya digunakan untuk menulis teks-teks agama saja, tetapi juga hal-hal yang menyangkut kehidupan sosial sehari-hari, seperti teks-teks sastra, hukum, perdagangan, dan sebagainya.
Sultanah Nahrisyah atau Nahrasiyah adalah keturunan Sultan Malik as-Saleh, merupakan raja perempuan pertama di Aceh yang memimpin Kerajaan Samudera Pasai. Samudera Pasai sendiri merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1267 Masehi. Sulthanah Nahrisyah memimpin kerajaan Samudera Pasai menggantikan Sulthan Zainal Abidin yang mangkat tahun 1405 Masehi. Sulthanah Nahrisyah wafat di tahun 1428 Masehi dan dimakamkan berdampingan dengan makam ayahnya, Sultan Zainal Abidin, merupakan makam terindah di Asia Tenggara.
Nisan Sulthanah Nahrisyah dipenuhi aksara Arab berbahasa Arab dan Melayu Kuno dengan khat Kufi yang indah, yaitu kaligrafi Arab tertua yang berasal dari kota Kufah. Nisan tersebut memuat keterangan bahwa bahwa “Inilah kubur wanita yang bercahaya yang suci, Ratu yang terhormat, Almarhumah yang diampunkan dosanya Nahrasiyah, putri Sultan Zainal Abidin putra Sultan Ahmad putra Sultan Muhammad putra Sultan Malik As-Shaleh. Kepada mereka itu dicurahkan rahmat dan diampunkan dosanya, mangkat dengan rahmat Allah pada hari Senin 17 Dzulhijah 831 H/ 1428”. Selain itu dituliskan ayat Kursi, surah Yasin, kalimat Syahadat, penggalan surah Ali Imran ayat 18-19 dan surah Al Baqarah ayat 285-286.
J.P. Moquette berpendapat bahwa nisan Maulana Malik Ibrahimdi Gresik, Timur dannisan Sultanah Nahrisyah atau Nahrasiyah berasal dari Cambay, Gujarat, India. Pendapatnya ini didasarkan atas kesamaan bahan, jenis huruf, dan cara menulis pada nisan Maulana Malik Ibrahim, nisan Sultanah Nahrsaiyah dengan sebuah nisan dari Cambay, yaitu nisan Umar bin Ahmad al Khazaruni yang wafat pada tahun 1333.