Lebih dekat dengan Koleksi Museum Nasional melalui Pentas Dongeng

0
984

Museum Nasional selalu berusaha menghadirkan kegiatan menarik dalam rangka menyebarluaskan informasi kebudayaan kepada masyarakat, Museum Nasional berusaha hadir dalam momen-momen kreatif yang berkembang ditengah-tengah masyarakat seperti kegiatan Akhir Pekan di Museum Nasional yang telah berjalan dari tahun 2013 lalu hingga saat ini masih menjadi kegiatan yang diminati.

Jakarta, 27 Agustus 2017: Akhir Pekan at museum nasional kini kembali dimeriahkan oleh dapoerdongeng dan teater Koma. Di acara ketiga ditahun 2017 ini, Museum Nasional kembali mengajak para pengunjung untuk dapat menyaksikan pementasan dongeng yang berjudul “wasiat aksara, wahyu semesta”. Pementasan dongeng ini digelar bertujuan sebagai alat komunikasi antara museum kepada khalayak umum, agar lebih memahami cerita-cerita di balik koleksi museum khusus pada pementasan kali ini tentang koleksi artefak dan aksara kuno.

Acara yang terdiri dari 3 rangkaian acara ini terlihat sangat diminati oleh khalayak, tidak hanya pesan dan pengetahuan saja yang bisa didapat dari dongeng tersebut, namun keceriaan dan kegembiraan tidak lagi bisa ditutupi dari raut wajah para pengunjung. Teater Koma berhasil memikat sekitar 860 pengunjung, dengan aksinya di setiap sesi acara.

“Dongeng ini tidak bisa asal diceritakan tapi kita harus mencari tahu asal muasalnya, seperti manusia pada masanya, cerita di balik koleksi tersebut. Tim riset kami bekerja kurang lebih 2 hingga 3 bulan untuk setiap naskahnya, dan tidak kurang dari 30 sampai 60 buku termasuk jurnal akademis yang tim kami baca untuk sebuah lakon yang panjangnya kira-kira 15-20 menit”. ungkap pak Yudhi Suryoatmojo, Produser program akhir pekan museum nasional.

Setelah selesainya sesi pertunjukan oleh Teater Koma di lantai 4 (Koleksi Khasanah Emas dan Keramik), pengunjung melanjutkan ke rangkaian acara selanjutnya yaitu, Jelajah Aksara. Jelajah aksara merupakan permainan “berburu aksara” yang dikhususkan untuk anak-anak. Dalam permainan ini, anak-anak ditugaskan untuk mencari tahu apa bahasa yang tertulis dan media yang dipergunakan di setiap prasasti yang ada di museum khususnya di lantai 2 (koleksi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Setelah menyelesaikan dua rangkaian acara, peserta melanjutkan ke rangkaian acara terakhir, yaitu belajar dan menulis aksara yang dilaksanakan tepatnya di Kids Corner Museum Nasional. ditempat ini anak-anak diajarkan bagaimana mereka menulis nama mereka menggunakan aksara jawa kuno./Khairani