Gelang Kaki
Emas, delima
Kepulauan Riau
Awal abad ke-20
No. Inv. 17168
Pemakaian gelang pada tubuh manusia tidak hanya pada tangan, tetapi juga pada pergelangan kaki. Di Indonesia tradisi ini diyakini merupakan budaya yang dibawa sebelumnya oleh para pendatang dari India dan Timur Tengah. Gelang kaki koleksi Museum Nasional ini merupakan bagian dari regalia Kesultanan Riau Lingga pada masa lalu (1824-1911). Kesultanan Riau Lingga telah pula menyerap banyak nilai budaya Islam, sehingga perhiasan dari bahan emas lebih banyak dipakai oleh perempuan. Keunikan dari gelang kaki ini terletak pada tidak adanya kerincing yang biasanya ada pada gelang kaki secara umum sebab kerincing untuk gelang kaki dilarang dalam ajaran Islam. Ragam hias berupa filigri sulur bunga. Tampilan gelang kaki diperindah dengan taburan batu delima.
