“Menghidupkan Kembali Budaya Maritim Dunia melalui Rute Rempah-Rempah sebagai Warisan Dunia ”
Posisi Program
Forum yang memperluas peluang dialog lintas batas dan lintas budaya dalam meninjau kembali budaya maritim berdasarkan Rute Rempah-rempah sebagai warisan bersama (baik alam maupun budaya), khususnya di Asia.
Perdagangan rempah-rempah global di Asia melalui Samudra Hindia ke Samudra Pasifik yang menghubungkan tiga benua utama (Asia, Afrika, Eropa), telah meninggalkan jejak peradaban yang signifikan. Dalam perjalanan sejarah, Indonesia telah memainkan peran penting dalam ekonomi dunia karena posisi strategisnya di salah satu rute maritim tersibuk di dunia. Lokasinya yang strategis menghubungkan Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah ke Eropa. Asia Tenggara juga merupakan sumber komoditas yang paling dicari dan paling berharga: rempah-rempah. Diperkirakan bahwa dalam perjalanan waktu dan dalam skala dunia, 400-500 spesies tanaman telah digunakan sebagai rempah-rempah. Untuk Asia Tenggara, jumlahnya mendekati 275 spesies (Prosea, 1999). Tidak ada komoditas yang memainkan peran lebih penting dalam pengembangan peradaban modern selain rempah-rempah (Parry, 1969; Rosengarten, 1973). Bumbu-bumbu yang sangat diperlukan, telah memengaruhi politik, ekonomi, dan budaya dunia. Mau tidak mau, lalu lintas padat dari Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa, dan sebaliknya, telah berubah menjadi sarana pertukaran budaya dan pemahaman antar budaya yang menyatukan berbagai ide, konsep, pengetahuan, dan pengalaman, antara orang-orang di seluruh negara. Warisan budaya maritim ini dalam jejak perdagangan global telah menjadi semakin penting untuk dibenahi.
Untuk memperkuat persahabatan dan kerja sama yang erat antara Indonesia dan negara-negara Asia (dan di luar) dengan warisan bersama;
Untuk menyediakan platform untuk pertukaran pengetahuan dan pemahaman antar budaya melalui program kolaborasi skala internasional.
Tema Diskusi
Akar Budaya Maritim
Signifikansi dan Fitogeografi Rempah-rempah
Budaya Maritim – Aspek Sosial / Budaya / Ekonomi Perdagangan Rempah
Jejaring Maritim, Negara dan Formasi Sosial
Adaptasi Manusia
Perubahan Iklim dan Bencana Alam
Teknologi Maritim
Pemberdayaan Sumber Daya – Tantangan dalam Melindungi Warisan Alam dan Budaya
Pembicara utama: Dr. Hassan Wirajuda
Kuliah Umum: Prof. Anthony Reid
Public Talks 1: “Tinjauan tentang Sejarah Maritim dan Perdagangan Rempah-rempah di Asia Tenggara”
Public Talks 2: “Akar Budaya Maritim”
Public Talks 3 & 4: “Formasi Sosial”
Sesi Berbagi: “Cerita Gelap di Balik Jalur Rempah: Para Bajak Laut, Budak Belian, Gundik dan Pelacur”
HARI 2: Rabu, 20 Maret
Kuliah Umum: Prof. Dr. Susanto Zuhdi
Public Talks 5 – 10: “Jaringan Maritim dan Formasi Negara”
Diskusi Buku: “Mataram” oleh Tony Reid
Sesi Berbagi: “Rempah-Rempah dan Kisah Erotis”
HARI 3: Kamis, 21 Maret
Kuliah Umum: Prof. Dr. Singgih Tri Sulistyono
Public Talks 11: “Teknologi Maritim: Dari Masa Lalu ke Masa Depan”
Public Talks 12: “Adaptasi Manusia tentang Perubahan Iklim dan Bencana Alam”
Public Talks 13: “Menelusuri Sejarah dan Perkembangan Hukum Laut”
Pembicaraan Publik 14: “Pembicaraan Pemerintah: Mewujudkan Visi Indonesia sebagai Koridor Maritim Dunia”
Sesi Berbagi: “Bumiku Berubah: Bersahabat dengan Bencana”
HARI 4: Jumat, 22 Maret
Kuliah Umum: Prof. Drs. Imam Buchori Zainuddin – “Apakah Kita Orang Indonesia Kreatif?”
Berbagi Sesi: “Menguak Jejak Rempah Nusantara”
HARI 5: Sabtu, 23 Maret
Berbagi Sesi 6: “Jelajah Negeri Rempah: Jalan-jalan dan Makan-makan!”
Peluncuran Buku: “Kisah Negeri-Negeri di Bawah Angin” oleh Yayasan Negeri Rempah
Cooks and Talks: “Obrolan Dapur Rempah”
HARI 6: Minggu, 24 Maret
Ekskursi Museum: Museum Kemaritiman IPC, Jakarta Utara
Sesi Penutupan: “Nenek Moyangku Orang Pelaut!”
Send feedback
History
Saved
Community