Mengenal Mas Pirngadi, Asisten J.E. Jasper dari Purbalingga

0
8054
Mas Pirngadi, 1878-1936

Pelukis berbakat ini memang tidak terlalu banyak dikenal. Ia lahir tahun 1878 di Desa Pakirangan, Purbalingga, Jawa Tengah. Pada usia 12 tahun, Mas Pirngadie mulai magang di sebuah kantor pertanahan (kadaster). Di kantor ini Pirngadie bertugas membuat peta-peta tanah dan saat itu lah ia mulai berkenalan dengan pensil gambar, cat, dan kuas.

Mas Pirngadie lalu bertemu J.E. Jasper, seorang pegawai pemerintah Hindia Belanda yang ahli tentang seni Nusantara. Jasper begitu mengagumi album gambar motif-motif batik karyanya. Ia berkomentar dalam satu artikel yang ditulisnya, “Jarang saya melihat reproduksi motif-motif Batik Jawa asli yang lebih baik dari yang ada di album Mas Pirngadie.”

Pada akhirnya Mas Pirngadi bekerja di Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Ia ditugaskan membuat lukisan 78 wajah dari semua suku bangsa yang mengelilingi peta besar Nusantara yang juga digambar olehnya. Lukisan suku bangsa dan peta besar Nusantara ini akhirnya mendapat kehormatan untuk dipamerkan secara internasional dalam Koloniale Tentoonstelling (Pameran Kolonial) di Paris tahun 1931.

Sayangnya, buah karya Mas Pirngadie pun musnah terbakar oleh api bersama hasil seni Indonesia lainnya di pameran itu. Mas Pirngadi kemudian melukis ulang gambar wajah suku bangsa beserta peta suku bangsa tersebut. Pada tahun 1935, karyanya dipamerkan di museum.

Lukisan Mas Pirngadi mengelilingi peta suku bangsa di gedung A Museum NAsional

Mas Pirngadie meninggal dunia karena sakit pada 4 April 1936. Namun, lukisan wajah suku bangsa dan peta suku bangsa karya Mas Pirngadie masih dapat kita nikmati saat memasuki Ruang Etnografi Museum Nasional.