Bupati Dharmasraya kunjungi Museum Nasional

0
982

Jakarta, 20 Juli 2017. Pada kawasan ini dahulunya pernah berdiri sebuah Kerajaan Melayu dengan nama ibu kotanya Pulau Punjung. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 38 Tahun 2003, dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Sijunjung. Kabupaten Dharmasraya dikenal juga dengan sebutan Ranah Cati Nan Tigo.

Hari ini (20/07/2017) Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, S.E. bersama rombongan mengunjungi Museum Nasional untuk melihat artefak dan peninggalan bersejarah yang terkait dengan daerah yang dipimpinnya.

Rombongan diterima oleh Drs. Oting Rudy Hidayat, kasi promosi Museum Nasional mewakili kepala Museum Nasional yang berhalangan hadir, sebelum menuju ruang koleksi terlebih dahulu disambut dan diadakan diskusi ringan mengenai benda dan situs cagar budaya yang ada di kabupeten Dharmasraya diantaranya adalah komplek percandian padang Roco yang merupakan asal dari arca terbesar yang ada di Museum Nasional.

Selanjutnya bupati beserta rombongan meninjau koleksi Museum Nasional, Arca Bhairawa arca ini merupakan perwujudan Raja Adityawarman, pendiri Kerajaan Pagaruyung di Sumatera Barat pada 1347. Para rombongan terlihat terkesan dengan bentuk serta ukuran arca yang besar ini, peserta rombongan menanyakan detail-detail yang ada di arca tersebut, mulai dari betis bagian depan yang aus hingga lubang-lubang di salah satu ancak (tatakan)nya.

Arca ini menjadi koleksi Museum Nasional di Jakarta sejak tahun  1937 BGKW (sekarang Museum Nasional) membawa arca tersebut ke Batavia.

Arca Bhairawa di Museum Nasional ini terpahat dari batu tunggal. Asalnya dari areal persawahan di tepi sungai Padang Roco, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Sewaktu ditemukan, arca itu tidak dalam kondisi utuh, terutama sandarannya. Sebagian besar badan arca, masih terpendam di dalam tanah. Semula masyarakat setempat tidak menyadari bahwa benda itu merupakan peninggalan arkeologis, sehingga mereka memanfaatkannya sebagai batu asah dan untuk menumbuk padi. Hal ini terlihat pada kaki kirinya yang halus dan sisi sebelah kiri arca yang tidak sempurna.